Muhammad Reza Fahlepi Toyib
XI TKJ A
SMKN 1 Cimahi
- Pengartian Help Desk
Help desk pada dasarnya adalah sebuah center
point dimana masalah atau issue dilaporkan dan diatur
secara terurut dan diorganisasikan.
- Help Desk Organization
Pada ISP, biasanya ada tiga tingkat
dukungan pelanggan yaitu:
Level 1 adalah untuk dukungan langsung ditangani oleh tingkat junior
teknisi help desk
Level 2 menangani panggilan yang diperluas dengan menggunakan layanan
telepon.
Level
3 adalah untuk panggilan yang tidak dapat diselesaikan dengan layanan telepon
dan memerlukan kunjungan oleh teknisi kelokasi.
- Peran Teknisi Help Desk
1. Ketika seorang pengguna
pada awalnya menghubungi help desk untuk menyelesaikan masalah, panggilan atau
pesan biasanya diarahkan ke help desk Level 1.
2. Masalah yang tidak dapat diselesaikan dikirim ke
help desk level 2, yang biasanya memiliki pekerja yang lebih sedikit
Tugas dan tanggung jawab dari help desk level 2
3. Ketika suatu ISP yang menyediakan managed services,
sering membutuhkan teknisi untuk mengunjungi lokasi pelanggan untuk tujuan
instalasi dan dukungan. Jenis layanan ini merupakan help desk level 3.
- Interaksi dengan Customer
Teknisi help desk harus mampu tetap fokus
di suatu lingkungan dengan seringnya gangguan dan melakukan tugas secara
efisien dan akurat. Ini sulit untuk secara konsisten mempertahankan sikap
positif dan memberikan tingkat layanan yang tinggi. Teknisi help desk harus
memiliki keterampilan interpersonal yang sangat baik dan keterampilan
komunikasi yang efektif, baik lisan maupun tulisan. Teknisi harus mampu bekerja
secara independen dan sebagai bagian dari tim. Prosedur kejadian manajemen yang
harus diikuti setiap kali teknisi help desk menerima panggilan dan memulai
troubleshooting. Manajemen kejadian termasuk membuka trouble ticket dan dengan
mengikuti strategi pemecahan masalah. Teknik pemecahan masalah termasuk
menggunakan diagram alur troubleshooting, pertanyaan dalam bentuk cetakan, dan
memelihara prosedur eskalasi tiket yang tepat.Sebuah script help desk
digunakan oleh teknisi help desk untuk mengumpulkan informasi dan menutupi
fakta penting tentang peristiwa pelanggan.Selain kemampuan teknis, teknisi help
desk harus mampu menyapa pelanggan dengah ramah, rofesional dan sopan di setiap
panggilan.
Kelebihan Helpdesk
Helpdesk memberikan pelayanan terbaik pada
penggunanya serta dapat menurangi biaya. Hal ini dikarenakan berbagai
keuntungan penggunaan helpdesk.
1.
Helpdesk dapat memberikan
solusi atas pertanyaan – pertanyaan dalam kurun waktu singkat.
2.
Helpdesk dapat mengecek
permasalahan yang ada dan mengatur pembagian staff.
3.
Helpdesk dapat meningkatkan
efisiensi perusahaan dalam menangani pertanyaan dan keluhan pelanggan.
4.
Helpdesk dapat memberi laporan kerja perkembangan kinerja para staff dan
pimpinan.
5.
Helpdesk dapat menangani pertanyaan dan keluhan yang sejenis karena pertanyaan
dan keluhan dicatat.
Cara Kerja HelpDesk
Berikut adalah beberapa feature dari aplikasi Trelis
Desk:
Acount
Acount yang tidak terbatas untuk kategori staff yang dapat
merespon lampiran file berdasarkan basis pengetahuan yang telah diketahui
sebelumnya (artikel,kategori,pencarian, dll) dan file tertentu pada “Submit a
ticket”
Managemen Pengguna Email
Managemen pengguna email berdasarkan pada basis
kesalahan email system.
Pembagian tiket berdasarkan
departement
Dengan feature ini maka semua departement dapat
menerima permintaan dukungan dan tidak tertutup untuk bagian IT saja. Misalnya
departement Supply Chain Management yang menangani masalah inventaris barang
dan sirkulasi barang dapat menggunakan aplikasi ini untuk menangani permintaan
barang dari departement atau cabang kantor lain.
Prioritas tiket
Tiket dapat dibuat dan diberikan prioritas apakah
tiket tersebut bersifat penting atau biasa saja. Dengan demikian bagian yang
menerima tiket dapat memberikan dukungan dengan tepat sesuai prioritas tingkat
kepentingan.
Pengalihan tiket
Tiket dapat dialihkan kepada staff tertentu sehingga
tiket tersebut dapat ditangani oleh staff tersebut dan bertanggung jawab atas
penyelesaian tiket tersebut.
Pengaturan hak akses berdasarkan
group
Aplikasi ini memiliki tingkat akses berlevel yang
dibagi berdasarkan group sehingga memiliki tingkat keamanan penggunaan yang
baik
RSS tiket
Kita dengan mudah membuat RSS feed pada tiket yang
menjadi tanggung jawab kita. Dengan demikian kita dengan mudah mengecek apakah
ada tiket baru yang ditujukan pada kita dengan cepat.
Multi Language
Secara default aplikasi ini memiliki tampilan dengan
bahasa Inggris. Namun dengan mudah kita dapat menerjemahkan aplikasi ini ke
bahasa lain yang kita inginkan. Cukup dengan mengisi terjemahan dari
kalimat-kalimat yang digunakan dalam aplikasi.
Knowledge Base
Memiliki knowledge base atau basis pengetahuan yang
terintegrasi. Hal ini memudahkan kita dalam mencari langkah penyelesaian
sebelum memasukkan tiket. Dengan feature yang memberikan saran solusi yang
tersedia sebelum kita memasukkan tiket akan membantu meningkatkan efisiensi
kerja karena mengurangi frekuasi dalam menangani masalah yang sama.
Dan beberapa fitur, antara lain :
·
Ticket
departments
·
Ticket
priority levels
·
Canned
ticket replies
·
Group
permissions
·
Ticket
escalation
·
Ticket
assignment
·
Rich text
editor
·
Helpdesk RSS
feeds
·
Ticket
attachments
·
Skin manager
·
Language
manager
·
Manage
articles and categories
·
Article
ratings and comments
·
Smart
display of KB articles during ticket submission
·
Pipe support
emails into your helpdesk
·
Email
notifications
Teknologi Pada OSI Model
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan
yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization
(ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open
System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis
OSI” (OSI seven layer model).
|
Struktur OSI Model
|
Seperti yang kita lihat pada gambar diatas tampak
bahwa OSI Model memiliki 7 lapis (7 layer). Dalam artikel ini kita akan
membahas teknologi-teknologi serta perangkat-perangkat apa yang nantinya akan
digunakan pada masing-masing layer (lapisan)
1.
Lapisan Fisik (Physical Layer)
Layer ini
merupakan layer pertama dari tujuh lapisan OSI model.
Layer ini
terdiri teknologi perangkat keras dasar transmisi jaringan. Layer fisik adalah
lapisan dasar yang mendasari struktur data logis dari fungsi tingkat yang lebih
tinggi dalam sebuah jaringan komputer. Hal ini dikarenakan banyaknya teknologi
perangkat keras yang tersedia dengan sangat beragam karakteristik.
Layer fisik
mendefinisikan cara transimisi bit mentah daripada paket data logis melalui
fisik link menghubungkan node jaringan. Aliran bit dapat dikelompokkan menjadi
kata-kata kode atau simbol dan dikonversi menjadi sinyal yang ditransmisikan
melalui perangkat media transmisi. Adapun fungsi utama dan jasa yang
dilakukan oleh layer fisik adalah :
– Bit-by-bit atau simbol-by-simbol pengiriman
– Menyediakan interface standar untuk fisik media
transimisi, termasuk
* Mekanik spesifikasi konekstor listrik
dan kabel
* Spesifikasi listrik jalur transmisi
level sinyal dan impedansi
* Radio interface, termasuk spektrum
elektromagnetik frekuensi alokasi dan spesifikasi
kekuatan sinyal, bandwith, dll
* Spesifikasi untuk IR lebih dari
serat optik atau IR link komunikasi nirkabel
– Modulasi
– Line Coding
– Bit Sinkronisasi dalam sinkron komunikasi serial
– Start-stop pensinyalan dan kontrol aliran dalam
komunikasi serial asynchronous
– Circuit switching
– Multiplexing
Daftar
protokol pada layer ini adalah :
– Jaringan telepon modem – V.92
– IRDA Physical Layer
– USB Physical Layer
– EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
– Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T,
10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
– Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
– DSL
– ISDN
– Sonet/SDH
– Optical transport network (OTN)
– Bluetooh physical layer
Perangkat
yang digunakan pada layer ini adalah :
– Network Adapter
– Repeater
– Network HUB
– Modem
– Fiber Media Converter
2.
Lapisan Data-link (Data-link Layer)
Lapisan
data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI,
yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang
dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik
(physical layer). Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transimis
data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah
WAN, atau antara node di dalam sebuah segmen LAN yang sama. Lapisan ini
bertanggung jawab dalam membuat frame, flow cintrol dan koreksi kesalahan dan
pentransimisan ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC Address juga
diimplementasikan di dalam lapisan ini. Beberapa perangkat seperti Network
Interface Card (NIC), Switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi
disini.
Tugas utama
dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke network layer, lapisan data link melaksanakn tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah frame.
Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan
memproses acknowledgement frame yang dikitim kembali oleh penerima. Karena
lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau
arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan
mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan
bit khusus ke awal dan akhir frame.
3.
Lapisan Jaringan (Network Layer)
Lapisan
jaringan atau network layer adlah lapisan ketiga dalam model OSI. lapisan ini
bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut :
–
pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket
melalui jaringan
– membuat
dan menghapus koneksi dan jalut koneksi antara dua node di dalam sebuah
jaringan.
–
mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan dan mengeset ulang
koneksi
Lapisan ini
juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap
lapisan transport yang berbeda di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan
fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan
data-link dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Dalam
jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan dalam lapisan ini. Router IP juga
melakukan fungsi routingnya di dalam lapisan ini.
4.
Lapisan Transport (Transport Layer)
Lapisan
transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi
jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan
layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di
atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:
– Mengatur
alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data
tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat
yang menerimanya.
–
Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang
hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses
segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya
kembali.
– Penanganan
kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan
dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke
tujuan.
–
Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa
sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
–
Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi
antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari
protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control
Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan
protokol TCP/IP.
5.
Lapisan Sesi (Session Layer)
Lapisan sesi
atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi
jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan
dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan
keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi
tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI
(lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan jaringan dan lapisan transport).
Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran
data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang
berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling
terhubung di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
fungsi pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga menetapkan
[[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat
dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi
dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol
jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan
tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, dan lapisan
aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai
sebuah lapisan aplikasi saja.
6.
Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan
presentasi (Inggris: presentation layer) adalah lapisan keenam dari bawah dalam
model referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan
struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk
melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII, Unicode,
EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan
beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak
terdapat protokol lapisan ini secara khusus.
7.
Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan
aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk mengelompokkan protokol
dan metode dalam model arsitektur jaringan komputer. Baik model OSI maupun
TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam
TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam
lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol)
dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi
inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan
aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas
tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan
lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas
lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing
lapisan.
Penggunaan
umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses
aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas
virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.